Rabu, 25 Mei 2016

Benitez Pilih Bertahan di Newcastle


Rafael Benitez kali ini memilih bertahan sebagai manajer Newcastle United, sekalipun tim yang dilatihnya itu akan bermain di kasta kedua Liga Inggris, Divisi Championship. Dia akan tetap bersama Newcastle United untuk kemudian memiliki mimpi kembali meraih asa. Benitez sebenarnya punya opsi untuk pergi. Saat Maret lalu datang menggantikan Steve McClaren, terdapat klausul bahwa dirinya bisa pergi saat The Magpies, julukan Newcastle, terdegradasi.
Hasil analisis judi bola online seusai kemenangan 5-1 atas Tottenham pada pekan terakhir Premier League, Minggu (15/5/2016), Benitez berpikir ulang untuk mengaktifkan klausul yang dimilikinya itu. Dia ini kembali membawa skuatnya agar mampu meraih prestasi pada musim selanjutnya. Pelatih asal Spanyol merasa mendapat dukungan positif dari suporter. Karena itulah, dia mau bertahan. Dengan catatan, manajemen tetap akan menyokong penuh dirinya dalam belanja pemain.
Keinginan Benitez ini direspons manajemen. Rabu (25/5/2016), mantan manajer Liverpool itu mendapatkan pembaruan kontrak. Dia akan bertahan di Newcastle hingga Juni 2019. "Newcastle bisa memastikan Rafa Benitez akan tetap menjadi manajer Newcastle United setelah menandatangani kesepakatan baru kontrak selama tiga tahun," tulis pernyataan resmi Newcastle United.
Sebelum menyatakan keputusannya bertahan di Saint James' Park, Benitez sempat mengajukan syarat. Yakni, jaminan dukungan penuh dan keleluasaan melakukan upaya memperkuat skuatnya. Dia akan bertanggung jawab penuh terhadap klub yang dipimpinan dengan meminta dukungan dari manajemen untuk melakukan transfer pemian yang diincarnya.
"Dia cukup terbuka dan senang dengan semuanya. Sekarang hanya perlu dipastikan kami melakukan apa yang perlu dilakukan untuk kembali promosi jika saya memutuskan tetap di sini," kata manajer asal Spanyol itu pada 16 Mei. 
Newcastle finis di posisi ke-18 klasemen akhir. Mereka akan berjuang untuk kembali ke Premier League bersama 21 tim Divisi Championship lain pada musim depan, termasuk Norwich City dan Aston Villa yang sama-sama terdegradasi. 

Rabu, 04 Mei 2016

Reaksi-reaksi Kesuksesan Leicester Dalam Juara Premier League



Kepastian Leicester jadi juara didapat setelah Chelsea menahan imbang Tottenham di Stamford Bridge, Selasa (03/04). Kedua tim tersebut bermain dengan sengit dan mengakhiri duel tersebut dengan skor 2-2 dan akhirnya Leicester City menjadi juara kompetisi Premier League musim 2015-2016 ini mengundang banyak reaksi dari berbagai pihak pecinta sepak bola.

Kesuksesan tersebut seperti hanya  dongeng sehingga disambut dengan gegap gempita oleh publik sepakbola dunia, khususnya di Inggris. Mereka mengucapkan selamat atas kesuksesan Claudio Ranieri menghadirkan sebuah cerita indah di kompetisi tersebut. Sambutan meriah dari para fans membuat Leicester semakin termotivasi. 

Ctatan  agen ibcbet online  Hasil imbang itu membuat Spurs hanya mengoleksi 70 poin. Dengan dua laga tersisa, maka mereka tak akan bisa menyalip Riyad Mahrez cs yang sudah mengoleksi 77 angka. Inilah benar-benar menjadi catatan indah.